Running Text Menggunakan Arduino Tanpa Ribet, Cocok Buat Kamu yang Baru Belajar

nanscreativeadv.com Kamu pasti pernah lihat papan LED yang hurufnya jalan dari kanan ke kiri, membuat di stasiun atau toko elektronik. Nah, itu namanya running text. Dan asyiknya, kamu bisa membuat sendiri pake arduino tanpa ribet.

Di artikel ini, kita bakal bahas lengkap gimana cara bikin running text menggunakan arduino dari nol. Mulai dari apa saja alat yang dibutuhin, gimana cara nyambungin kabel, sampai mengatur teks biar bisa tampil dinamis dan interaktif. Yuk langsung mulai.

 

Efek teks berjalan yang bisa kamu buat sendiri

Tampilan teks berjalan bukan hanya soal gaya. Banyak pelaku usaha, pengelola tempat ibadah, hingga sekolah menggunakan running text sebagai media informasi yang hemat daya dan mudah diperbarui. Daripada beli jadi dengan harga mahal, kamu bisa membuat sendiri running text menggunakan arduino sesuai kebutuhanmu. Selain lebih murah, kamu juga bisa belajar banyak hal tentang elektronika dan logika pemrograman di dalamnya.

Bahkan proyek ini bisa kamu jadikan peluang usaha. Dengan pemahaman yang cukup, kamu bisa menjual jasa pembuatan running text custom untuk UMKM atau acara komunitas.

Baca Juga: Stop Lamp Running Text untuk Tampilan dan Fungsi Lebih Maksimal

 

Panduan running text menggunakan arduino

Arduino sendiri adalah papan mikrokontroler yang fleksibel. Ia bisa mengontrol berbagai perangkat elektronik termasuk LED matriks dengan instruksi yang relatif mudah dipahami. Salah satu proyek pemula yang paling sering dipraktekkan adalah membuat running text. Proyek ini menggabungkan dasar elektronika dan pemrograman, sekaligus memberi hasil visual yang langsung terlihat.

Nah, agar proses belajarmu lebih terarah, berikut ini lima cara membuat running text menggunakan arduino dengan langkah sederhana, tapi tetap menghasilkan tampilan teks yang keren dan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan.

Sekarang kita masuk ke 5 langkah sederhananya. 

1. Siapkan semua komponen yang diperlukan

Running Text Menggunakan Arduino

Langkah pertama tentu menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan. Komponen dasarnya antara lain:

  • Arduino UNO atau Nano
  • Modul LED matriks (biasanya MAX7219)
  • Kabel jumper
  • Breadboard (jika ingin rangkaian lebih rapi)
  • Adaptor 5 volt atau kabel USB

Pastikan semua komponen dalam kondisi baik dan kompatibel. MAX7219 sangat direkomendasikan karena karena simpel dan kompatibel.

 

2. Rangkai kabel dengan koneksi yang benar

Setelah semua alat siap, kamu perlu menyusun rangkaiannya. Ini bagian yang cukup teknis, tapi tetap mudah jika kamu mengikuti urutan kabel berikut ini:

  • VCC ke 5V Arduino
  • GND ke GND Arduino
  • DIN ke pin 11
  • CS ke pin 10
  • CLK ke pin 13

Kalau kamu pakai lebih dari satu modul LED, cukup sambungkan bagian DOUT dari modul pertama ke DIN modul berikutnya. Periksa setiap koneksi dengan teliti agar tidak tertukar, karena kesalahan kecil bisa membuat rangkaian gagal berfungsi.

 

3. Instal library LedControl di Arduino IDE

Running Text Menggunakan Arduino

agar Arduino bisa mengontrol tampilan LED, kamu butuh library tambahan. Library ini membantu kamu menampilkan teks, mengatur posisi karakter, hingga memodifikasi efek geraknya.

Cara instalnya cukup mudah:

  1. Buka Arduino IDE
  2. Pilih menu Sketch → Include Library → Manage Libraries
  3. Ketik “LedControl” di kolom pencarian
  4. Klik tombol Install

Setelah berhasil diinstal, kamu sudah bisa mulai menulis kode running text sederhana.

 

4. Tulis program dasar dan uji dengan teks pendek

Running Text Menggunakan Arduino

Sebelum mencoba teks panjang, kamu bisa memulai dengan string pendek seperti “HALO” atau “SELAMAT”. Ini memudahkanmu melihat apakah modul LED sudah bekerja sebagaimana mestinya.

Berikut contoh kode dasarnya:

#include <LedControl.h>

 

#define 

#DIN 11

#CLK 13

#CS 10

#MODULES 4

 

LedControl lc = LedControl(DIN, CLK, CS, MODULES);

String pesan = “HALO DUNIA “;

 

void setup() {

  for (int i = 0; i < MODULES; i++) {

    lc.shutdown(i, false);

    lc.setIntensity(i, 8);

    lc.clearDisplay(i);

  }

}

 

void loop() {

  for (int i = 0; i < pesan.length(); i++) {

    for (int m = 0; m < MODULES; m++) {

      lc.setChar(m, 0, pesan.charAt((i + m) % pesan.length()), false);

    }

    delay(150);

  }

}

Kamu bisa mulai dari kode ini untuk nyoba apakah rangkaianmu sudah bekerja dengan baik. Kalau sudah berhasil, tinggal kamu kembangkan lagi teksnya, atau tambahkan fitur-fitur menarik lain seperti efek animasi atau input dinamis.

Kalau mau teksnya bergerak lebih cepat, kamu tinggal ubah nilai delay(150); jadi lebih kecil, misalnya delay(100);. Semakin kecil nilainya, semakin cepat teksnya jalan. Sebaliknya, makin besar nilainya, makin lambat juga gerakannya.

 

5. Tambahkan fitur kreatif agar tampil lebih menarik

Setelah teks dasarmu berhasil jalan, itu tandanya kamu udah siap naik level. Running text yang cuma menampilkan satu baris teks doang bisa aja terasa monoton kalau nggak kamu kembangkan. Nah, di sinilah serunya mainin fitur tambahan. Dengan sedikit eksplorasi, kamu bisa bikin tampilan jadi jauh lebih interaktif, responsif, dan bahkan berguna di situasi nyata.

Berikut beberapa fitur kreatif yang bisa kamu tambahkan ke proyek running text menggunakan arduino:

  • Sensor gerak
    Pasang sensor jarak (seperti HC-SR04 atau sensor IR), dan atur agar teks hanya muncul saat ada orang mendekat. Ini cocok untuk display toko atau informasi yang muncul otomatis saat dibutuhkan.
  • Kontrol serial
    Gunakan input dari Serial Monitor di Arduino IDE, agar kamu bisa ubah isi teks tanpa harus upload ulang program. Cukup ketik teks baru, enter, dan langsung tampil di LED.
  • Efek transisi visual
    Biar tampilannya nggak datar, kamu bisa tambahkan efek seperti fade-in, fade-out, atau variasi kecepatan teks berjalan. Beberapa library bahkan mendukung animasi karakter pixel-per-pixel.
  • Jam digital
    Tambahkan modul RTC (Real-Time Clock) seperti DS1307 atau DS3231 untuk menampilkan waktu secara real-time. Kamu bisa bikin kombinasi antara jam dan running text informasi, misalnya “12:45 – Tokonya buka, ayo mampir!”

Dengan menambahkan fitur-fitur ini, tampilan running text menggunakan arduino kamu jadi lebih fleksibel, interaktif, dan terlihat profesional. Cocok banget buat kamu yang ingin bikin display yang gak cuma keren tapi juga fungsional. Dan serunya lagi, semua fitur ini bisa dikembangkan pelan-pelan sesuai kemampuan dan ide yang kamu punya.

 

Bisakah Membuat efek huruf timbul di desain signage?

Tentu bisa. Desain huruf timbul sangat efektif untuk menarik perhatian karena memberi kesan visual yang lebih nyata. Efek timbul ini bisa digunakan di papan nama toko, informasi instansi, atau dekorasi interior. Desainnya bisa dibuat menggunakan software grafis seperti CorelDRAW.

Baca Juga: Cara Membuat Huruf Timbul dengan Corel untuk Neon Box sebagai Desain Digital 

 

Bagaimana cara menambahkan bayangan di CorelDRAW?

Kamu bisa menggunakan fitur Drop Shadow. Caranya cukup pilih teks → klik Effects → pilih Drop Shadow. Atur arah bayangan, jarak, dan intensitasnya sesuai keinginan.

 

saatnya bikin running text versimu sendiri

Membuat running text menggunakan arduino bukan hal yang rumit, asalkan kamu tahu alurnya. Dengan alat sederhana dan pemahaman dasar yang tepat, kamu udah bisa bikin teks berjalan yang gak cuma keren, tapi juga berguna. Mulai dari papan informasi di toko, tampilan jam digital, sampai media pengumuman di acara atau komunitas,semua bisa kamu wujudkan sendiri.

langsung aja mampir ke nanscreativeadv.com. Di sana, kamu bisa belajar banyak hal mulai dari nol—gak ribet, gak sok teknis, tapi tetap aplikatif dan bisa kamu coba sendiri.

Sekarang giliran kamu. Yuk mulai dari yang sederhana, dan bikin sendiri running text menggunakan arduino yang sesuai gaya dan kebutuhanmu.

Hubungi kami via WhatsApp
Hubungi Email kami

 

Pondasi Huruf Timbul

Pondasi Huruf Timbul yang Kokoh, Tahan Lama dan Nggak Cepat Rusak

nanscreativeadv.com Pemasangan huruf timbul bukan cuma soal estetik. Di balik tampilan huruf yang rapi dan menyala terang, ada satu elemen yang sering disepelekan padahal sangat menentukan daya tahan dan kekuatannya yaitu pondasi. Tanpa pondasi yang kuat dan tepat, huruf timbul bisa cepat rusak, bergeser, bahkan jatuh. Untuk itu, penting banget memilih dan merancang pondasi dengan benar sebelum mulai proses pemasangan.

Kalau pondasinya lemah, huruf bisa miring, copot, atau bahkan membahayakan orang. Yuk, bahas hal penting yang harus kamu tahu soal pondasi huruf timbul supaya kamu gak salah pasang.

 

Kenapa Pondasi Huruf Timbul Harus Dipikirkan Matang-Matang

Pemasangan huruf timbul bukan sekadar tempel lalu selesai. Pondasi yang asal-asalan bikin huruf gampang rusak, apalagi di daerah yang sering kena angin kencang atau lembab tinggi. Pondasi yang kokoh menjaga huruf tetap di tempat, menghindari karat, serta membuat tampilannya tetap rapi dari waktu ke waktu.

Banyak kasus huruf timbul kelihatan bagus pas baru dipasang, tapi mulai rusak dalam hitungan bulan karena pondasinya nggak dipikirkan secara matang. Bisa jadi karena material penopangnya kurang kuat, atau posisi penempatannya nggak sesuai dengan beban huruf itu sendiri.

 

Jenis Material Pondasi yang Umum Digunakan

Setiap lokasi dan kebutuhan desain punya karakteristik berbeda. Begitu juga pilihan pondasinya. Berikut beberapa jenis pemasangan huruf timbul:

1. Rangka Besi atau Hollow

Untuk area luar ruangan atau signage besar, rangka besi jadi andalan. Kuat, tahan cuaca, dan bisa menopang huruf berukuran besar tanpa goyang. Biasanya dilas langsung ke dinding atau struktur utama.

2. Papan PVC atau ACP

Cara Membuat Huruf Timbul dengan Corel

Material ini biasanya dipilih untuk pemasangan huruf timbul di area indoor atau semi-outdoor, misalnya di dalam pusat perbelanjaan, lobi kantor, area resepsionis, hingga bagian luar toko yang masih terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. Kenapa cocok? Karena walaupun nggak setangguh logam berat, PVC dan ACP tetap tahan terhadap cuaca ringan, nggak gampang melengkung, dan permukaannya halus, jadi hasil akhirnya kelihatan profesional.

Untuk PVC, tampilannya putih bersih dan mudah dibentuk. Sementara ACP lebih unggul dari segi tampilan karena tersedia dalam berbagai warna dan finishing, bahkan ada yang glossy atau tekstur metalik.

3. Pemasangan dengan Standoff

Pernah lihat huruf timbul yang terlihat kayak “melayang” dari dinding? Nah, itu kemungkinan besar dipasang menggunakan standoff. Di balik tampilannya yang modern, sistem ini juga memperkuat struktur karena memberi jarak ideal antara huruf dan dinding, sehingga lebih tahan terhadap panas dan kelembaban.

Pemilihan material ini nggak bisa asal. Harus disesuaikan dengan bobot huruf, lokasi pemasangan, dan kebutuhan tampilan akhir.

Baca Juga: Model Tiang Neon Box yang Kokoh & Estetik untuk Branding Toko Kamu

 

Peran Struktur Penopang dalam Ketahanan Huruf Timbul

Kalau bicara soal huruf timbul, banyak yang fokus ke desain, warna, atau pencahayaan. Padahal, yang nggak kelihatan juga punya peran penting yaitu struktur penopangnya. Ibarat tulang di balik tubuh, komponen ini jadi penyangga utama supaya huruf tetap kokoh, nggak miring, apalagi jatuh. Biasanya struktur penopang ini berupa rangka besi, pipa kecil, kaki-kaki logam, atau bahkan plat belakang yang menyatu dengan dinding.

Struktur yang benar bakal menjaga huruf tetap stabil meskipun terkena angin kencang, getaran dari kendaraan yang lewat, atau cuaca ekstrem. Sebaliknya, kalau asal pasang tanpa perhitungan teknis, huruf bisa gampang goyang atau malah copot dalam hitungan bulan. Inilah alasan kenapa pondasi huruf timbul bukan cuma soal ‘bisa nempel’, tapi juga harus tahan banting.

Sayangnya, masih banyak yang anggap remeh. Cukup tempel lem kuat, lalu selesai. Padahal, kekuatan huruf timbul justru dimulai dari struktur dasar yang mendukung seluruh bobot dan posisi huruf.

 

Pengaruh Lokasi Terhadap Pondasi

Pondasi huruf timbul sangat dipengaruhi oleh lokasi pemasangan. Misalnya:

  • Indoor (Dalam Ruangan)
    Huruf timbul di area indoor biasanya nggak perlu penopang berat. Nggak ada angin atau hujan yang bikin huruf goyah. Tapi bukan berarti bisa asal nempel. Tetap perlu pondasi yang rapi, simetris, dan kuat, apalagi kalau hurufnya besar dan dipasang tinggi. Kalau pemasangannya nggak presisi, huruf bisa miring pelan-pelan dan bikin tampilan jadi berantakan.
  • Outdoor (Luar Ruangan)
    Huruf yang dipasang di luar ruangan harus tahan banyak hal: panas menyengat, hujan deras, angin kencang, bahkan debu dan polusi. Di sinilah peran rangka logam dan bracket baja dibutuhkan. Kalau di area pesisir, tantangannya makin tinggi karena kadar garam di udara bisa mempercepat karat. Selain itu, mereka juga minim perawatan dan nggak gampang kusam dan nggak bikin repot untuk jangka panjang
  • Fasad Kaca atau Dinding Tidak Rata
    Permukaan yang nggak standar seperti kaca, bata ekspos, atau dinding yang bertekstur butuh pendekatan berbeda. Pemasangan di kaca biasanya pakai bracket khusus dengan penyeimbang, biar huruf tetap terlihat rapi dan seolah melayang. Di dinding yang nggak rata, perlu pelat dasar agar posisi huruf nggak berantakan dan tetap simetris dilihat dari depan.

 

Kesalahan Umum Saat Bikin Pondasi Huruf Timbul

Di lapangan, banyak proyek huruf timbul gagal tampil maksimal bukan karena desainnya, tapi karena pondasinya. Kesalahan-kesalahan kecil yang sering diabaikan bisa bikin hasil akhirnya mengecewakan. Beberapa kesalahannya, antara lain:

  • Salah pilih material penopang. Misalnya huruf besar tapi pakai penyangga alumunium tipis yang nggak kuat menahan beban.
  • Lem atau perekat yang tidak tahan terhadap panas dan hujan.
  • Jarak antar bracket terlalu jarang, bikin huruf melengkung atau goyah.
  • Nggak cek dulu kondisi media tempat menempel, misalnya temboknya rapuh atau terlalu lembab.
  • Tidak menghitung berat total huruf dan beban distribusinya pada rangka.

Entah huruf jadi miring, copot satu per satu, atau akhirnya harus dibongkar dan dipasang ulang buang waktu dan biaya.

 

Cara Memastikan Pondasi Huruf Timbul Sudah Tepat

Untuk kamu yang mau pasang huruf timbul, ada beberapa cara untuk memastikan pondasi yang digunakan sudah benar:

  1. Konsultasi dengan vendor berpengalaman yang bisa menjelaskan detail teknis pemasangan
  2. Cek contoh hasil pemasangan sebelumnya
  3. Minta garansi pemasangan agar lebih aman kalau ada kerusakan teknis

Baca Juga: Gunakan Huruf Timbul Toko Agar Toko Kamu Gak Tenggelam di Keramaian

 

Biar Gak Salah Langkah, Konsultasi Dulu Sama Tim Profesional

Ngomongin soal pondasi huruf timbul itu bukan hal kecil. Ini urusan teknis yang butuh pengalaman dan ketelitian tinggi. Kalau kamu masih ragu soal desain, bahan, atau lokasi pemasangan, mending konsultasi dulu sama yang udah ahli.

Di Nanscreative, kami nggak cuma jago bikin huruf timbul yang eye-catching, tapi juga memastikan setiap struktur dan pondasinya benar-benar kuat, aman, dan presisi. Tim kami akan bantu dari awal mulai dari survei lokasi, pemilihan material, sampai proses pemasangan dengan standar tinggi.

Kunjungi kami dan temukan solusi huruf timbul terbaik untuk bisnis kamu.

Hubungi kami via WhatsApp
Hubungi Email kami

×

Hallo!

Ada yang bisa kami bantu?

× Chat kami